Israel mencanangkan penggunaan mobil listrik secara besar-besaran dengan membangun 500.000 unit stasiun pengisian listrik Senin 21 Januari 2008, disiarkan melalui Jerussalem online menyatakan bahwa pihak pemerintah Israel telah menyetujui sebuah proyek mobil listrik yang diproduksi oleh 2 produsen otomotif yakni Renault dan Nissan ditandai dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU). Pembangunan infrastruktur berupa stasiun pengisian energi listrik "Electric Recharge" sejumalh 500.000 unit ditargetkan selsai hingga tahun 2011. Proyek ini bertujuan untuk menggantikan kendaraan konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil yang beroperasi di Israel agar lebih hemat dan ramah lingkungan dan sekaligus menghentikan ketergantungan terhadap pemakaian bahan bakar fosil yang disebut-sebut sebagai sumber polusi terbesar sebagai salah satu faktor penyebap pemanasan global. Dari hasil studi yang dilakukan mngungkapkan bahwa 90% pemilik mobil di Israel mengendarai mobilnya rata-rata hanya sejauh 70 km per hari, dengan keadaan ini maka penggunaan mobil listrik dengan teknologi yang ada dipandang sudah sangat layak. Proyek ini digagas oleh Shai Agasi seorang yang peranakan Israel-Amerika berusia 39 tahun yang memiliki keperihatinan atas kertergantungan terhadap minyak bumi serta tingginya tingkat pencemaran/polusi serta meningkatnya pemanasan bumi .Menurut keterngan, Pemerintah Israel akan memberikan insentif berupa pembebasan pajak hingga tahun 2019.