Minggu, 23 Juli 2017

MOBIL LISTRIK DI BABAK SEMI FINAL

Dipertengahan bulan Juli ini hampir semua media (cetak & elektornik) kembali ramai memberitakan tentang mobil listrik, Kali ini nampaknya suasananya agak berbeda karena beberapa penyataan yang disampaikan oleh pihak pemerintah sudah mulai di sambut oleh para pelaku industri (pedagang) mobil di tana air. Kelihatannya sudah mulai ada kecocokan ... Mungkin kerena apa yang sampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan  bahwa "Beda Mobil Listrik era SBY dan era Jokowi" beliau menjwab bertanyaan VIVA.co.id. ternyata nenurut beliu, saat ini fokus utama kebijakan itu adalah untuk mendorong penggunaan energi yang ramah lingkungan. Selain memang dapat mendorong industri dalam negeri. "Ini bukan proyek mobil listrik. Ini adalah kita dan juga negara ini dapat menerima mobil listrik sehingga untuk mengurangi karbon emisi, kan bauran energi komitmennya 23 persen, transportasi juga besar peranannya," kata Jonan di Jakarta, Rabu 19 Juli 2017. 

Dengan adanya rencana PERPRES MOBIL LISTRIK ini sekaligus menandai Mobil listrik di Indonesia saat ini memasuki babak semi final... ini berarti para penggiat mobil listrik di Indonesia masih harus berjuang keras untuk memenangkan babak semi final  ini sehingga mereka dapat memasuki babak final. Babak ini akan sangat menentukan apakah kebijakan (PERPRES) ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu ata bisa saja menjadi hal yang membuat semua penggiat mobil listrik kehilangan kesempatan untuk menjadi tuan rumah dinegeri sendiri.

 Sumber renstra MATTRIK : https://drive.google.com/file/d/0B1ATZx4ucP5kZUh0djNZVnRZQUU/view?usp=sharing  

Kita tentunya berharap tidak demikian, melainkan dalam kebijakan tersebut tetap memberi ruang agar Industri dalam Negeri agar bisa bersaing dengan pabrikan dari negara lain  yang sudah 200 tahun lebih dulu memproduksi mobil. Jangan sampai di mobil konvensional mereka menikmati subsidi BBM  dan di mobil lisrik mereka jugalah yang menikmati berbagai macam subsidi yang akan di anggarkan oleh pemerintah karena Indonesia ini merupakan pasar yang sangat besar.
Harapan kita adalah pemerintah juga harus mendorong agar kita (Indonesia)  memiliki industri Mobil Listrik yang mampu bersaing agar pasar dan subsidi tersebut juga dapat menciptakan dampak yang besar bagi kemajuan Industri nasional.